Hari ini kudengar Tanahair bertanya:
Apa tandanya kamu cinta padaku?
Pada laut, pada pulau, gunung dan kota kujawab:
Ibu Pertiwi tidak sia-sia lahirkan anaknya.
Indonesia, tumpah darah bangsa yang setia,
Tak akan kubiarkan kamu diam dalam kegelapan.
Mataharimu adalah semangat hidupku.
Telah kuputuskan melewati jaman demi jaman,
Dengan cinta di tangan dan langkah bersama.
Republik ini dibangun bukan untuk satu dua generasi
Bukan untuk 50, 100, atau 200 tahun.
Dipantai masa lalu dan cakrawala masa depan
Telah kususun mimpi dan kerja-kerasku
Sinar matamu, adalah hari depanku, Indonesia.
Masih Bersama Langit merupakan buku kumpulan puisi karya Eka Budianta. Dalam pengantarnya Eka Budianta menulis: Untuk apa kita terangi langit dengan kembang api? Untuk apa kita bagi waktu menjadi detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, tahun, abad dan milenium? Karena kita ingin memaknai kehidupan. Agaknya demikianlah adanya 50 lebih puisi yang disajikan dalam buku ini: memaknai kehidupan.
INFO BUKU
Judul: Masih Bersama Langit
Penulis: Eka Budianta
Penerbit: Indonesia Tera
Edisi: Cetakan Pertama, Mei 2000
Halaman: 78
Ukuran: 14 x 21 x 0.5 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Bekas Koleksi Pribadi
Harga: Rp 29.000
Call No: 811/Bud/m/d20
No comments:
Post a Comment