Sylvia Tiwon
(University California Berkeley)
“Bagi masyarakat Lombok, konsep lumbung menempatkan perempuan sebagai pengambil keputusan. Konsep yang memilah antara padi untuk konsumsi, padi sebagai bibit, padi yang harus dikonservasi, kepentingan ritual dan spiritual, pun untuk kegiatan pendidikan. Perempuan dan lumbung padi tidak bisa dipisahkan. Umpak atau tempat pijakan tiang-tiang pada bangunan lumbung, disimbolkan sebagai telapak kaki ibu. Artinya, perempuan sebagai penyangga sekaligus memiliki hak kelola atas padi dalam lumbung itu”.
Khalisah Khalid
(WALHI-Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)
“Saya juga sempat mewawancarai beberapa perempuan Pulau Pura NTT yang berusia lanjut. Mereka ingat bahwa dulu saat mereka masih kecil dan masih muat untuk dimasukkan dalam keranjang belanja, saudara laki-laki mereka di saat musim kelaparan menukarkan dirinya dengan bahan pangan yang didapat dari desa lain”.
Susanne Rodemeier
(Universität Heidelberg)
“Pengalaman penelitian risiko bencana di sekolah-sekolah di kawasan risiko tinggi erupsi Merapi menunjukkan ancaman risiko bencana meningkat jika erupsi Merapi terjadi pada waktu aktivitas sekolah berlangsung. Sekolah berubah menjadi tempat paling rentan bagi anak-anak dan perempuan. Sementara kapasitas sekolah dan kesadaran gender dan ekologi belum menjadi pendekatan penting dalam sistem manajemen sekolah”.
Ahmad Badawi
(YLSKAR-Yayasan Lingkar Studi Kesetaraan Aksi & Refleksi)
INFO BUKU
Judul : Ekofeminisme II Narasi Iman Mitos Air Dan Tanah
Penulis : Dewi Candraningrum
Penerbit: Jalasutra
Edisi : 2014
Halaman : 332
Ukuran : 15.5 X 23 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Harga:Rp. 68.850 58.400
Judul : Ekofeminisme II Narasi Iman Mitos Air Dan Tanah
Penulis : Dewi Candraningrum
Penerbit: Jalasutra
Edisi : 2014
Halaman : 332
Ukuran : 15.5 X 23 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Harga:
No comments:
Post a Comment