Datanglah, Oh Tuhan, dan lakukan perhitungan para birokrat yang telah merenggut apa yang dipunyai orang-orang lemah ini. Juga merenggut apa yang dimiliki Tuhan. Benih-benih anggur yang Engkau tanam dengan lengan kanan-Mu telah disantap oleh ulat-ulat ketamakan. Sedangkan batang-batangnya terinjak-injak di bawah. Anak-anak ketenteramanmu terpecah belah di antara sesamanya sendiri. Lantas mereka bertikai satu sama lain. Mereka meninggalkan ruh-ruh si melarat sebagai korban di padang ilalang musim dingin. Di muka altar-Mu, mereka meninggikan suaranya dengan puji-pujian, seraya bertutur kata, "Kemuliaan untuk Tuhan di tempat paling tinggi serta di atas ketenteraman duni. Niat yang baik diberikan kepada setiap umat manusia. Apakah Bapa kami di surga dimuliakan pada waktu namaNya disebut-sebut oleh nurani-nurani yang kosong serta bibir-bibir yang sarat dengan dosa dan lidah-lidah yang senantiasa salah? Adakah kedamaian terjadi di dunia fana, sedangkan anak-anak penderitaan dijajah di atas padang-padang, hanya untuk memberi santapan kepada si kaya dan mengisi perut-perut para penguasa? Adakah ketenteraman akan datang da menyelamatkan mereka dari cekikan kemiskinan?
Masihkah ada perdamaian? Apakah ia berada di dalam mata orok-orok yang menetek kepada buah dada nan kering dari ibu-ibu mereka yang lapar di rumah-rumah dingin? Atau adakah ia berada di dalam gubuk-gubuk kumuh? Apakah di sana mereka dalam kelaparan yang terlelap di atas tempat tidur keras? Adakah mereka sangat membutuhkan makanan yang oleh para pendeta dan biarawan diberikan kepada babi-babi gemuk?
INFO BUKU
Judul: Rumah Penuh Berkah
Penulis: Kahlil Gibran
Penerbit: Eska Media
Edisi: I, Juni 2008
Halaman: vii + 111
Dimensi: 12 x 18 x 0.5
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Bekas
Harga: Rp. 33.000
Call No.: 892.73/Gib/r
No comments:
Post a Comment