Search This Blog

LARA JONGGRANG DAN BANDUNG BANDAWASA, Tedhi Basuki

Beberapa tahun yang lalu, ketika saya masih indekost di rumah bapak K.R.T Labaningrat di Yogyakarta, pembantu rumah tangga saya yang sudah sangat tua saat itu--saya memanggilnya 'mbah Joyo'--pernah bercerita pada saya mengenai asal-usul Candi Lara Jonggrang dan Candi Sewu yang sampai sekarang masih berdiri di kompleks Candi Prambanan.

Walaupun datangnya dari mulut seorang pembantu rumah tangga yang sudah tua renta, tetapi dongeng yang disampaikannya itu sangat menarik. Ada sedikit kemiripan dengan kisah legenda Sangkuriang & Dayang Sumbi, yang sampai sekarang bekasnya masih tampak di luar jendela ruang kerja saya, yakni Gunung Tangkuban Perahu.

Saat itu, saya masih belum jadi penulis. Tetapi saya sudah menyimpan semacam angan-angan. Bahwa pada suatu saat, saya akan "memutarkan kembali rekaman dongeng" yang sudah direkam oleh otak saya ini.

Dongeng Lara Jonggrang dan Bandung Bandawasa, tidak ada hubungannya dengan sejarah. Itu jelas, karenanya, saya berani mengubah disana-sini, supaya jadi "Lara Jonggrang" versi saya sendiri. Tetapi, tema nya yang cantik, tak berani saya ganggu.

Kebetulan sekali ada penerbit yang mau mencetak cerita rakyat, sehingga terkabullah keinginan saya untuk mendongengkan kembali legenda dari daerah Prambanan-Yogya ini.

INFO BUKU

Judul: Lara Jonggrang & Bandung Bandawasa
Penulis: Tedhi Basuki
Penerbit: Pionir Jaya
Edisi: 1986
Halaman: 45
Ukuran: 14.5 x 21 x 0.3cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Harga/Price:
Call No.: 813/Bas/l


No comments:

Post a Comment