Search This Blog

SEPATU EMAS BUAT INANG, Magdalena Sitorus

“Kurun waktu dua tahun di Siborong-borong memberikan warna tersendiri dalam kehidupanku. Setelah lepas dua tahun tersebut, aku bisa merenungkan kembali. Dari ajakan Asmara untuk tinggal Siborong-borong selama dua tahun, hebohnya persiapan, suka-duka mendampingi Inang, kegiatan dengan KSPH (Kelompok Studi Penyadaran Hukum) bersama Asmara mendampingi korban Indo Rayon, pengalaman anak-anak, pengalaman kebersamaan dengan orang-orang sana dan shock culture, semua itu memberikan warna yang indah.

Anak-anak jadi mengenal tanah kelahiran ayahnya, ompung-nya, dan keluarga besar. Tumbuh rasa bahwa mereka adalah keturunan orang yang dilahirkan di Siborong-borong. Kecintaan terhadap Siborong-borong pun mulai tumbuh. Mereka sadar bahwa di sana ada rumah ompung-nya.

Dan saat catatan panjang ini bisa kubagi dan dibaca banyak orang, inilah persembahan ‘sepatu emas’ kami. Inilah kumpulan ‘sepatu emas’ kami. Kami berharap semoga siapa pun yang ikut membaca catatan harian ini bisa mendapat ‘sepatu emas’ yang lain, berupa inspirasi atau pembelajaran ...”

ENDORSEMENTS

“Buku yang diolah dari catatan harian penulisnya, merupakan sebuah cerita tentang kecintaan anak kepada ibunya dan kesetiaan istri kepada suami dan ibu mertuanya. Pembaca juga dibawa kepada situasi desa Siborong-borong dengan seluruh kompleksitas adat mereka dan bagaimana penulis, yang meskipun berasal dari suku Batak juga namun karena dibesarkan di Jakarta, harus bernegosiasi dengan adat dan kebiasaan keluarga suami yang tak begitu dikenalnya. Sebuah buku yang menarik terutama bagi mereka yang ingin mengetahui aspek-aspek lain dalam kehidupan dan kekerabatan orang Batak khususnya di Siborong-borong, yang menjadi setting cerita dalam buku ini, sekaligus mengenal lebih jauh tentang sisi-sisi sehari-hari kehidupan pribadi Asmara Nababan dan Magdalena Sitorus, dua orang yang kita kenal banyak terlibat dalam perjuangan hak asasi manusia.”

Nursyahbani Katjasungkana ~ Koordinator Nasional APIK

“Pada era globalisasi yang serba instan dan terancang, penuh iming-iming untuk berkelana ke manca negara, Magdalena Sitorus berkisah tentang pengalamannya pulang kampung bersama suami dan anak-anaknya demi janji mulia seorang anak kepada ibunya. Buku ini menggambarkan sebuah episode dalam kehidupan Magdalena, aktivis senior hak-hak perempuan dan anak yang juga seorang istri, ibu dan anak menantu, yang meninggalkan Jakarta untuk menemani dan merawat ibu mertuanya – ibunda dari Asmara Nababan – di Siborong-borong, Sumatera Utara. Kisah ini membumikan konsep hak asasi manusia dalam keseharian yang kaya dinamika dan sebagai sumber etika kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.”

Kamala Chandrakirana ~ mantan ketua Komnas Perempuan

"Magdalena Sitorus berjuang buat hak perempuan dan anak. Ceritanya dari Batak hingga Indonesia."

Andreas Harsono ~ Yayasan Pantau

INFO BUKU

Judul: Sepatu Emas Buat Inang
Penulis: Magdalena Sitorus
Penerbit: Jalasutra
Edisi: 2014
Halaman: 228
Ukuran: 14 x 21 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Harga: Rp. 76.500 Rp. 67.300
Call No:

No comments:

Post a Comment