Search This Blog

RUANG PUBLIK: MELACAK "PARTISIPASI DEMOKRATIS" DARI POLIS SAMPAI CYBERSPACE, F. Budi Hardiman (Editor)

"Ruang publik" (public sphere) menjadi populer dalam literatur filsafat dan ilmu-ilmu sosial pasca Komunisme. Konsep ini seolah mengemas segala harapan akan perubahan sosial secara demokratis. Seberapa suburkah konsep ini untuk menjelaskan partisipasi masyarakat warga dalam demokrasi? Buku Ruang Publik: Melacak "Partisipasi Demokratis" dari Polis sampai Cyberspace mencoba memberikan jawaban.

Sekurangnya ada dua pengertian "ruang publik" yang dibahas dalam buku ini. Pertama, ruang publik adalah suatu wilayah yang dapat diakses semua orang dan wilayah ini membatasi dirinya secara spasial dari wilayah lain, yaitu ruang privat. Di sini, berbeda dari ruang privat yang merupakan locus intimitas, ruang publik merupakan locus kewarganegaraan (citizenship) dan keadaan publik (public civility). Pengertian deskriptif ini dibedakan dari pengertian kedua yang bersifat normatif, yakni ruang publik yang seharusnya berperan kritis terhadap sistem politis. Dalam arti normatif ini ruang publik adalah suatu wilayah komunikasi tempat para warganegara berperan secara demokratis dalam mengawasi jalannya pemerintahan -- atau meminjam istilah Habermas -- "suatu tempat pengeraman kegelisahan politis warga".

Buku ini pertama-tama mengajak Anda untuk melacak pemikiran tentang 'kepublikan' (publicity) dan 'masyarakat warga' (civil society) yang membentang mulai dari Plato di zaman Yunani kuno, melalui Abad Pertengahan sampai pada gagasan para filsuf modern, seperti Hobbes, Locke, Rousseau, Kant dan Hegel. Konsep 'ruang publik' lalu dibahas dalam kaitannya dengan kapitalisme, pluralisme, feminisme, dan kebudayaan yang menjadi keprihatinan para filsuf kontemporer, seperti Gramsci, Hannah Arendt, Habermas dan Rorty.

Mendalami pemikiran-pemikiran mereka, kita akan ditatapkan pada sebuah kegelisahan: Jika dewasa ini 'ruang publik' sungguh telah didistorsi oleh kepentingan-kepentingan pasar dan birokrasi pemerintah, bagaimana kita masih dapat mengharapkan peran demokratis masyarakat warga dalam medium yang sudah rancu itu? Buku ini diakhiri dengan upaya-upaya untuk menjawab kegelisahan tersebut.

Sebuah buku yang akan memperluas perspektif Anda untuk memahami kemungkinan dan tantangan demokrasi partisipatoris dalam masyarakat majemuk seperti masyarakat kita.

INFO BUKU

Judul: Ruang Publik: Melacak "Partisipasi Demokratis" dari Polis sampai Cyberspace
Editor: F. Budi Hardiman
Penerbit: Kanisius
Edisi: 2010
Halaman: 406
Ukuran: 15.5 x 22.5 x 2.5 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Harga: Rp. 100.000 Rp. 85.000
Call No: 100/Har/r/d0

No comments:

Post a Comment